KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibukota Wonosari. Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Wonosari terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta (Ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), dengan jarak ± 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18 Kecamatan dan 144 desa
Peta wilayah Kab. Gunung Kidul
Letak geografi :
- 110 derajat 21′ sampai 110 derajat 50′ BUJUR TIMUR
- 7 derajat 46′ sampai 8 derajat 09′ LINTANG SELATAN
Batas Wilayah Kabupaten Gunungkidul:
- Sebelah Barat : Kabupaten Bantul dan Sleman (Propinsi DIY).
- Sebelah Utara : Kabupaten Klaten dan Sukoharjo (Propinsi Jawa Tengah).
- Sebelah Timur :Kabupaten Wonogiri (Propinsi Jawa Tengah).
- Sebelah Selatan : Samudera Hindia
CURAH HUJAN
Curah hujan rata-rata Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2007 sebesar 1720,86 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 115 hari per tahun. Bulan basah 4 – 6 bulan, sedangkan bulan kering berkisar antara 4 – 5 bulan. Musim hujan dimulai pada bulan Oktober – Nopember dan berakhir pada bulan Mei-Juni setiap tahunnya. Puncak curah hujan dicapai pada bulan Desember – Pebruari.Wilayah Kabupaten Gunungkidul Utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi dibanding wilayah tengah dan selatan, sedangkan wilayah Gunungkidul selatan mempunyai awal hujan paling akhir.
Suhu udara Kabupaten Gunungkidul untuk suhu rata-rata harian 27,7° C, Suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4° C. Kelembaban nisbi di Kabupaten Gunungkidul berkisar antara 80 % – 85 %. Kelembaban nisbi ini bagi wilayah Kabupaten Gunungkidul tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari – Maret, sedangkan terendah pada bulan September.
Di Kabupaten Gunungkidul terdapat 2 Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Opak – Oyo dan Dengkeng. Masing-masing DAS itu terdiri dari beberapa Sub DAS.
PEMERINTAHAN
Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan, 144 desa, 1416 dusun, 1583 RW, dan 6844 RT. Kecamatan yang ada di Gunungkidul antara lain : Kecamatan Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, Girisubo, Semanu, Ponjong, KarangMojo, Wonosari, Playen, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, dan Semin. Dari 144 desa, 141 desa masuk klasifikasi Swadaya dan 3 desa termasuk desa Swasembada.
Sedangkan jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) tahun 2007 adalah 144, dengan 95 LPMD klasifikasi tumbuh dan 49 LPMD termasuk klasifikasi berkembang.
SOSIAL BUDAYA DAN PENDAPATAN REGIONAL
Pada tahun 2007 di Kabupaten Gunungkidul hanya terdapat 1 RSU Pemerintah, 1 RS swasta dan 140 puskesmas. Dari 140 Puskesmas dapat dikategorikan 13 Puskesmas Perawatan, 16 Puskesmas Non Perawatan dan 111 Puskesmas Pembantu. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan porgram KB jumlah akseptor aktif di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2007 mencapai 107.307 orang. Pada umumnya aksektor tersebut memilih menggunakan alat kontrasepsi suntik, IUD dan pil, masing-masing 45.298, 25.262 dan 20.291 orang atau ketiga kontrasepsi tersebut dipilih oleh sekitar 84,66 % dari seluruh akseptor aktif.
Untuk sektor budaya, Kondisi kehidupan dan aktivitas budaya dan kesenian di Kabupaten Gunungkidul secara umum masih berjalan baik, terlihat dari upaya dan kegiatan masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya dan kesenian yang ada. Bahkan juga tampak adanya upaya untuk menggali kembali budaya dan kesenian yang hampir punah, serta upaya kaderisasi kepada generasi muda
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama. Tempat peribadatan umat Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha masing-masing 2.541 unit, 96 unit, 28 unit, 14 unit dan 8 unit. Ditinjau dari jumlah pemeluk agama, pada tahun 2007 di Kabupaten Gunungkidul tercatat 732.701umat Islam, 12.795 umat Kristen, 10.142 umat Katholik, 2.776 umat Hindu, dan 626 umat Budha.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gunungkidul atas dasar harga berlaku tahun 2007 sebesar 4.872.123 juta rupiah dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian yaitu sebesar 34,03% kemudian disusul sektor jasa-jasa dengan sumbangan sebesar 18,25 %.
PDRB Kabupaten Gunungkidul atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2007 sebesar 2.941.288 juta rupiah atau naik sekitar 110.705 juta rupiah. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 penduduk Kabupaten Gunungkidul pad atahun 2007 sebesar 4.292.535 rupiah. Dan PDRB per kapitas atas dasar harga berlaku penduduk Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2007 sebesar 7.110.408 rupiah.
KEPENDUDUKAN
Penduduk Kabupaten Gunungkidul berdasarkan hasil proyeksi Sensus Penduduk 2000 dan Sensus Penduduk Antar Sensus 2005 tahun 2007 berjumlah 685.210 jiwa yang tersebar di 18 kecamatan dan 144 desa, dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Wonosari dengan 75.517 jiwa. Secara keseluruhan jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki, yaitu 349.799 perempuan dan 335.411 laki-laki.
Dilihat dari status pekerjaan utama, sebagian besar penduduk Kabupaten Gunungkidul bekerja sebagai pekerja keluarga sekitar 36,56% dari jumlah penduduk yang bekerja. Sedangkan yang berusaha dengan dibantu buruh tetap, masih sangat sedikit yaitu sekitar 0,80 %.
Untuk penduduk berdasarkan usia tahun 2007 sesuai dengan proyeksi SP 2000 – SUPAS2005 & Proporsi Susesnas 2006 adalah sebagai berikut Usia 0-4 Tahun ( balita ) sebanyak 41.935 orang, 5-9 Tahun sebanyak 46.041 orang , Usia 10-14Tahun adalah sebanyak 53.143 Jiwa sedangkan usia 15-19Tahun sebanyak 49.730 jiwa, usia 20-24 tahun sebanyak 32.508 Jiwa, usia 25-29 sebanyak 40.984 jiiwa, usia 30-34 sebanyak 46.246 jiwa, usia 35-39 sebanyak 52.502 jiwa, usia 40-44 yaitu 49.255 jiwa, 44.398 jiwa usia 45-49, 44.409 jiwa usia 50-54 tahun, dan 44.984 jiwa berusia 55-59 tahun, sedangkan usia 60+ sebanyak 139.075 jiwa.
Tabel I :
PEMBAGIAN ADMINISTRASI DAN LUAS WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
NO KECAMATAN LUAS WILAYAH(KM 2 ) JUMLAH DESA JUMLAH DUSUN
1. Panggang 99,80 6 44
2. Paliyan 58,07 7 50
3. Tepus 104,91 5 85
4. Rongkop 83,46 8 101
5. Semanu 108,39 5 106
6. Ponjong 104,49 11 119
7. Karangmojo 80,12 9 104
8. Wonosari 75,51 14 104
9. Playen 105,26 13 101
10. Patuk 72,04 11 72
11. Nglipar 73,87 7 53
12. Ngawen 46,59 6 66
13. Semin 78,90 10 116
14. Gedangsari 68,40 7 60
15. Saptosari 8783 7 67
16. Girisubo 94,50 8 82
17. Tanjungsari 71,63 5 71
18. Purwosari 71,76 5 32
JUMLAH 1.485,36 144 1.431
SUMBER : Bagian Pemerintahan Kab. Gunungkidul
Tabel II:
KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2007
NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (KM 2 ) JUMLAH PENDUDUK Kepadatan ( Jiwa/Km2)
1. Panggang 99,80 26.500 266
2. Purwosari 71,76 18.751 261
3. Paliyan 58,07 29.937 516
4. Saptosari 87,83 25.431 403
5. Tepus 104,91 33.714 321
6. Tanjungsari 71,63 26.387 368
7. Rongkop 83,46 28.912 346
8. Girisubo 94,57 23.770 251
9. Semanu 108,39 53.611 495
10. Ponjong 104,49 51.143 489
11. Karangmojo 80,12 49.782 621
12. Wonosari 75,51 75.517 1.000
13. Playen 105,26 53.395 507
14. Patuk 72,04 28.833 400
15. Gedangsari 68,14 36.956 542
16. Nglipar 73,87 29.789 403
17. Ngawen 46,59 31.447 675
18. Semin 78,92 51.335 650
JUMLAH 1.485,36 685.210 461
SUMBER : BPS Kab. Gunungkidul Proyeksi SP2000-SUPAS2005
KETERSEDIAAN PANGAN
Gunungkidul adalah satu-satunya kabupaten di DIY yang urusannya di sektor pertanian ditangani oelh lembaga struktural yang beragam, sesuai dengan jenis sub sektornya, antara lain Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan.
Produksi di sub sektor peternakan menunjukkan trend positif. Image yang berkembang bahwa Gunungkidul adalah gudang ternak dan budaya masyarakat petani untuk memelihara ternak turut memberikan andil dalam peningkatan populasi ternak.
Tabel III: Produksi Peternakan
Uraian ` 2006 2007 2008
Sapi potong 111.502 114.139 115.421
Sapi perah 0 7 7
Kerbau 216 136 136
Kambing 136.590 145.232 147.340
Domba 11.128 11.624 12.581
Babi 54 73 67
Ayam Buras 973.452 1.004.223 1.010.418
Ayam Petelur 146.386 155.628 87.795
Ayam Pedaging 322.920 348.099 433.950
Itik 15.643 15.906 15.521
Burung Puyuh 280.543 268.515 157.199
Telur 1.573.433 1.347.458 1.648.054
Susu 0 6.480 15.720
Daging 2.662.509 2.624.731 2.797.452
SUMBER : BPS Kab. Gunungkidul Proyeksi SP2000-SUPAS2005
Produksi pangan dari sektor kehutanan dan perkebunan berasal dari pemanfaatan hutan rakyat untuk penanaman tanaman pangan seperti padi, jagung dan ubikayu. Sedangkan perkebunan rakyat memberikan andil dalam produksi kakao, mete dan tembakau.
Tabel IV: Produksi perkebunan dan kehutanan
Uraian Data 2006 2007 2008
Luas Lahan (Hektar)
a. Hutan Negara 13.109,10 13.109,10 13.109,10
b. Hutan rakyat 28.349,00 29.230,50 28.675,13
c. Hutan kota - 7,00 7,00
Produksi perkebunan rakyat (ton)
a. Kakao 263,49 235,15 373,87
b. Mete 529,40 479,24 561,22
c. Tembakau 195,31 159,88 166,10
Produksi tanaman pangan di HKm (ton)
a. Padi 5.000,00 4.750,00 4.512,00
b. Jagung 4.000,00 3.800,00 3.610,00
c. Ubi kayu 5.000,00 4.750,00 4.512,00
Peredaran Hasil Hutan
a. Kayu bundar (m3) 81.369,65 70.628,53 82.777,73
b. Kayu olaham (m3) 2.513,82 729,56 855,64
c. SKSHH (lembar) - 11,425,00 11.938,00
SUMBER : BPS Kab. Gunungkidul Proyeksi SP2000-SUPAS2005
Tabel V: Produksi Pangan
Komoditas 2006 (ton) 2007 (ton) 2008 (ton)
Padi sawah 67.704 66.561 75.965
padi gogo 146.435 137.503 167.881
jagung 156.436 180.881 191.007
kedelai 29.466 21.306 22.764
ubi kayu 894.106 864.138 791.630
bawang merah 857 3.197 1.592
cabe 4.062 6.892 7.319
mangga 50.634 130.374 69.919
pisang 128.123 99.386 126.885
Luas lahan (ha) 80.189 79.264 79.264
SUMBER : BPS Kab. Gunungkidul Proyeksi SP2000-SUPAS2005
POTENSI
Kabupaten Gunung Kidul mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan , hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata.
Pertanian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul sebagian besar adalah lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan. Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan. Sumberdaya alam tambang yang termasuk golongan C berupa : batu kapur, batu apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa.
Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai panjang pantai yang cukup luas terletak di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang sepanjang sekitar 65 Km dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan Girisubo. Potensi hasil laut dan wisata sangat besar dan terbuka untuk dikembangkan.
Pertanian Dan Kelautan Pada sektor pertanian Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan paling menonjol antara lain :
Tembakau Hasil produksi tembakau yang paling menonjol terdapat di Kecamatan Panggang 23,960 ton/th), Purwosari (67,876 ton/th), Saptosari (8,417 ton/th), Tepus (3,600 ton/th), Ngawen (79,500 ton/th) dan Semin (127,776 ton/th).
Ubi Kayu/Ketela Hasil Pertanian ini terdapat di hampir seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul, pada tahun 2005 hasil panen ubi kayu/ketela sebanyak 799453,3 ton. Pada sektor kelautan potensi yang dimiliki masih sanggat terbuka lebar, hal ini dikarenakan luas garis pantai yang mencapai 97,76 km. Dengan demikian pengembangan pada sektor kelautan masih perlu ditanggani secara serius, sebagai bahan pengkajian dalam kurun waktu tahun 2000 sampai 2005 hasil panen laut baru berkisar antara 615.457 kg sampai dengan 617.100 kg. Meskipun hasil panen laut meningkat akan tetapi seharusnya dengan luas pantai yang dimiliki, hasil panen laut dapat lebih ditingkatkan.
Pertambangan dan Bahan Galian Kandungan material yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul beraneka ragam, baik yang bernilai ekonomis maupun ekologis. Berikut adalah beberapa potensi bahan tambang dan bahan galian yang dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul :
Andesit : Jumlah kandungan berkisar antara 3.752 m3 – 131.531.250 m3 terdapat di Kecamatan Panggang, Patuk dan Gedangsari. b.Batu dan Pasir : Jumlah kandungan berkisar antara 2.345 m3 – 560.410 m3 terdapat di Kecamatan Playen, Ngawen dan Gedangsari.
Batu Pasir Urug : Jumlah Kandungan berkisar antara 244.063.500 m3 terdapat di Kecamatan Ngawen, Patuk dan Gedangsari.
batu Pasir Tufan : Jumlah kandungan bervariasi terdapat di Kecamatan Patuk, Panggang, Purwosari, Gedangsari, Nglipar, Semin, Ngawen dan Ponjong.
Batu Pasir Silika : Jumlah kandungan 24.000 m3 terdapat di Dusun Wuni dan Gabug, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari.
Batu Gamping Keras (Bedhes) : Dengan jumlah kandungan bervariasi dan terdapat di hampir seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Batu Gamping Lunak (Keprus) : Jumlah kandungan bervariasi terdapat di Kecamatan Paliyan, Saptosari, Purwosari dan Panggang. Fospat : Terdapat di Kecamatan Playen , Desa Getas, Dusun Sengok dengan jumlah kandungan 66 m3. Breksi Pumis : Jumlah kandungan bervariasi terdapat di Kecamatan Patuk, Gedangsari, Semin, Ngawen, Karangmojo dan Ponjong.
Kalsilotit : Jumlah kandungan berkisar antara 301.020 m3 sampai 7.400.000 m3 terdapat di Kecamatan Playen dan Paliyan. k.Kaolin : Terdapat diKecamatan Semin dengan jumlah kandungan 4.840.500 m3 dan di Kecamatan Ponjong dengan jumlah kandungan 343.300 m3. l.Kalsedon (Batu Rijang) : Jumlah kandungan berkisar antara 8000 m3 sampai 30.000m3 terdapat di Kecamatan Panggang dan Ponjong. m.Kalsit (Kalsium Karbonat) : Jumlah kandungan 221.238 m3 terdapat di Kecamatan saptosari, Panggang, Purwosari, Girisubo, Paliyan dan Ponjong. 3.Perindustrian Pertumbuhan pada sector industri di Kabupaten Gunungkidul terus meningkat, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan pasar terhadap hasil-hasil industri. Beberapa industri yang berkembang di Kabupaten Gunungkidul sebagai berikut :
Kecamatan Gedangsari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : cowek batu, kayu/meubel, bambu dan batik. Kecamatan semanu memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : emping melinjo, kayu/meubel, tempe, genteng, jamu dan bambu. Kecamatan Patuk memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : Topeng, dan arang kayu.
Kecamatan Semin memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : Batako, tempe, tikar, makanan olahan, pathilo, bambu, dan kayu/meubel. Kecamatan Karangmojo memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain: bambu, emping melinjo, tegel, wayang kulit dan pande besi. Kecamatan Saptosari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : pathilo, rumput laut, tempe, bambu, perak, kasur dan genteng.
Kecamatan Rongkop dan Kecamatan Girisubo memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : anyaman rotan, wayang kulit, emping melinjo, bambu, tahu, asesoris dan pathilo. h.Kecamatan Paliyan memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : bambu, parut, perak, ban bekas dan kuningan. i.Kecamatan Playen memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : genteng, kayu/meubel, jamu, tegel, gerabah, pawon/luwengan, batu ornamen, makanan olahan dan asesoris
Kecamatan Ponjong memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : batu akik, kayu/meubel, tahu, bambu, pupuk guano, emping melinjo dan batu olahan. k.Kecamatan Nglipar memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : kayu/meubel, gula jawa, tikar dan bambu. l.Kecamatan Ngawen memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : batik, kain tenun dan bamboo. m.Kecamatan Panggang dan Kecamatan Purwosari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : makanan olahan, pathilo, kayu/meubel dan emping melinjo.
Kecamatan Tepus dan Kecamatan Tanjungsari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : pathilo, kayu/meubel/, kece dan tikar.
Kecamatan Wonosari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : asesoris, gamping, kecambah, ember, sablon, konveksi, mainan anak, anyaman sabut, wayang kulit, batu ornamen, pande besi, tegel, kulit, tembaga dan kayu/meubel.
SUMBER : https://aksarasahaja.wordpress.com/2010/12/14/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar